7 Orang Ternama yang Ternyata adalah Mata-Mata
Hi, D- Joe Holic.
Kalian mungkin mengetahui orang-orang ini sebagai orang ternama, nama mereka mungkin sering tercetak di buku-buku sejarah kita. Akan tetapi, tahukah kalian mereka sebenarnya adalah mata-mata yang handal, Siapa saja mereka?
dibawah ini penulis sudah memilih 7 Orang Ternama yang Ternyata adalah Mata-Mata, selamat membaca.
ps. jangan lupa Follow & tinggalkan komentar anda
1. Lia de Beaumont mungkin telah melakukan penyamaran paling
sukses dalam sejarah penyamaran. Ketika diajukan di pengadilan Rusia abad ke
-18 untuk dilihat oleh ratu. Ratu Elizabeth sangat terpikat oleh Lia yang
pemalu dan Manis, yang kemudian diangkatnya menjadi pelayan kehormatan. Ratu
tidak pernah menyangka bahwa wanita dibalik gaun panjang, riasan dan rambut
palsu itu adalah Charles-Geneviève- Louis-Auguste-André-Timothee d’Éon de Beaumont, Seorang mata-mata pria
Prancis
2. Mata-mata Telah menggunakan banyak samaran yang berbeda-beda untuk
melindungi identitasnya. Mungkin penyamaran yang paling polos terlihat tak
berdosa diterapkan oleh Robert Baden-Powell, orang Inggris. Sebelum Perang
Dunia I, dia mengadakan perjalanan di Kekaisaran Austro-Hungaria, Mengaku
sebagai seorang Lepidopteris, ilmuan yang mempelajari kupu-kupu. Dia menggunakan
waktunya tiidak hanya untuk mencari kupu-kupu tetapi juga mengintai dan
mengamati instalasi militer. Baden-powell tidak hanya dikenang karena
pekerjaannya sebagai mata-mata, dia juga mendirikan Gerakan Pramuka.
Sejarah Pramuka ini
dimulai ketika Baden Powell bertugas di perang Boer II di Afrika Selatan pada
tahun 1899. Ditempatkan di Afrika Selatan dengan 500 tentara dan persenjataan
terbatas, Baden Powell menghadapi pengepungan selama 217 hari oleh tentara Boer
dengan jumlah pasukan 8.000 orang. Untuk mempertahankan wilayah tersebut, ia
menggunakan segala yang dimilikinya dengan cara-cara yang cerdik. Dia
memerintahkan anak buahnya untuk menanam ranjau palsu di pinggir kota dan
berpura-pura menghindari kawat berduri untuk menghadang musuh. Jumlah pasukan
yang minim tidak menjadi penghalang, Baden Powell melibatkan semua pemuda untuk
bertindak sebagai penjaga. Dengan segala kecerdikannya dia berhasil melindungi
wilayahnya hingga bantuan dari Inggris akhirnya tiba.
Cerita
tersebut telah menjadikannya seorang pahlawan di Inggris setelah kepulangannya
pada tahun 1903. Baden Powell menggunakan popularitasnya untuk memulai gerakan
kepanduan. Sementara itu, Baden Powell tetap aktif di miiter, bekerja sebagai
mata-mata.
Baden Powell menulis kisahnya ke dalam buku yang berjudul “My
Adventure as a Spy”. Dalam
buku tersebut dia bercerita bagaimana dia berpura-pura menjadi seorang Amerika
untuk mengumpulkan informasi dari Jerman, dan cerita bagaimana dia telah
berhasil menangkap tiga orang mata-mata seorang diri.
3. Giovani Giacomo Casanova adalah mata-mata Venetian yang menulis buku “The Story of
My Life”. Buku ini menceritakan kisah romantisnya dengan seorang wanita. Dia
bekerja sebagai pengacara, dan antara tahun 1774 sampai 1782 dia menjadi
mata-mata untuk Venetia (venice).
Dia juga
mungkin
dikenal sebagai laki-laki hidung belang terkenal, bahkan dalam 1000 lembaran
buku yang ia tulis, terdapat 1 nama wanita di tiap lembarnya. Pada tahun
1757, selama Perang Tujuh Tahun antara Inggris Raya dan Prancis, dia juga adalah
seorang mata-mata yang bekerja untuk Perancis. Misinya adalah
menginfiltrasi (menyusup untuk tujuan
rahasia) armada Inggris di Dunkin dan melaporkan kekuatannya.
Metodenya sederhana. Saat di Dunkin, Cassanova makan di restoran
tempat makan Kapten armada Inggris. Dia berbincang-bincang dengan para kapten
itu tentang kapal, mengaku dahulu pernah menjadi angkatan laut, dan menghibur
mereka dengan cerita-cerita romantisnya. Kurang dari seminggu, beberapa kapten
telah mengundangnya makan malam di kapal dan sering memintanya untuk menginap. Dalam
dua minggu, Casanova telah mempelajari semua yang harus diketahuinya tentang
armada dan juga mendapatkan jamuan yang baik
4. Mata
hari adalah salah satu mata-mata paling terkenal sepanjang masa, Mata Hari
adalah seorang penari eksotis dan pelacur kelas tinggi di Paris yang
memata-matai untuk Jerman selama Perang Dunia 1. Perempuan kelahiran Belanda
bernama Margaretha Geertruida Zelle memulai karir mata-mata setelah bekerja
sebagai pelacur militer berpangkat dan politisi. Status pelacur dan paspor
Belanda (Belanda adalah sebuah negara netral pada saat itu) memungkinkannya
untuk tidur dengan musuh dan mengumpulkan informasi untuk militer Jerman. Sepak
terjang Mata Hari terhenti pada bulan Januari 1917, ketika intelijen Perancis
menagkap encode sinyal radio Jerman ke Berlin yang menyatakan bahwa mereka
menerima informasi yang luar biasa dari mata-mata Jerman dengan kode nama H-21.
Mata Hari diidentifikasi dan ditangkap di sebuah kamar hotel di Paris pada
tanggal 13 Februari 1917. Dia dihukum mati oleh Firing Squad pada 15 September
1917 untuk alasan spionase. kabarnya, mata hari ini pernah juga memata-matai
indonesia, dia tinggal di kota malang saat menjadi mata-mata untuk belanda.
Mata Hari pernah
menikah dengan Serdadu belanda yang bertugas di Indonesia,jadi dia ikut
suaminya bertugas di daerah Hindia Belanda (panggilan Indonesia pada jaman
penjajahan Belanda dulu). Sempat belajar bahasa Indonesia dan Jawa dengan
pembantunya yang memang asli orang jawa. Dia juga beberapa kali nonton pentas
tari Jawa dan tertarik untuk belajar sampai akhirnya bisa manggung di depan
pejabat kolonial. Nama panggungnya adalah Mata Hari (The Eye of The Day)
bukannya Matahari (The Sun).
Dia bercerai dari suaminya karena sang suami berselingkuh.dan membalas perlakuannya dengan cara melacurkan diri.hal inilah yang menjadikannya wanita penghibur papan atas dan agen ganda yang hebat (Bekerja untuk memata-matai Jerman dan Prancis)
dikabarkan anak perempuannya menetap di Maluku dan menikah dengan warga setempat, meskipun tidak sempat bertemu dengannya setelah bercerai tapi beberapa kali surat menyurat, termasuk mengabarkan bahwa sang anak sudah menikah dan mempunyai anak
5. Konfrontasi
Indonesia-Malaysia adalah sebuah perang mengenai masa depan Malaya, Brunei,
Sabah dan Sarawak yang terjadi antara Federasi Malaysia dan Indonesia pada
tahun 1962-1966.Perang ini berawal dari keinginan Federasi Malaya yang lebih
dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan
Brunei, Sabah dan Sarawak kedalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan
perjanjian Manila Accord.Adalah Harun Said dan Usman Hj Mohd Ali, dua anggota
KKo (Korps Komando Operasi -kini dikenal dengan Korps Marinir) yang
diberangkatkan ke Singapura dengan menggunakan perahu karet. Tugasnya adalah
menyabotase kepentingan-kepentingan Malaysia dan Singapura.Kemudian beberapa
pengeboman pun terjadi di negara itu, namun pada peristiwa pengeboman MacDonald
House (10 Maret 1965) di gedung Hongkong and Shanghai Bank yang terletak di
Orchard Road, Singapura yang membuat tiga orang meninggal dunia dan sedikitnya
33 orang cederai, mereka tertangkap.Pengadilan Singapura kemudian memutuskan
Keduanya dihukum gantung pada tahun 1968. Setelah mendapatkan penghormatan
terakhir dari masya rakat Indonesia di KBRI, pukul 14.00 jenazah diberangkatkan
ke lapangan terbang dimana telah menunggu pesawat TNI—AU. yang akan membawa ke
Tanah Air.
6. Ian Fleming adalah seorang jurnalis dengan daya ingat yang kuat
dan detail. Dia menciptakan karakter James Bond, agen rahasia paling terkenal
berdasarkan pengalamannya sendiri sebagai mata-mata.
Selama
perang dunia ke II, Fleming menggunakan bakat menulisnya sebagai bagian dari
Intelijen Angkatan Laut Inggris. Fleming bertugas untuk mengatur komunikasi
antara perwira Angkatan laut Inggris dan operasi intelijen dengan misi sabotase
dibelakang garis musuh.
Kemampuan
Fleming akhirnya digunakan di Amerika Serikat. Dia bertanggung jawab untuk
membantu menciptakan sebuah organisasi yang berfokus pada pengumpulan intelijen
internasional. Pada tahun 19411, ia berhasil menyusun struktur organisasi OSS
(Office of Strategic Services), menggambarkan bagaimana organisasi tersebut
harus beroperasi. Atas hasil pekerjaannya, Fleming mendapatkan hadiah pistol
Colt .38 Police Positive Revolver.
Meskipun
bekerja di balik layar, Fleming sempat menjadi saksi mata salah satu operasi
intelijen di Konsulat Jepang yang terletak di Rockefeller Center. Intelijen
Inggris berhasil membuat salinan kode-kode rahasia Jepang. Kejadian tersebut
kemudian ditulisnya kembali ke dalam sebuah buku yang merupakan buku pertamanya
berjudul 007, Casino Royale.
7. Ahli
sejarah Prancis menemukan fakta mengejutkan tentang desainer kenamaan Coco
Chanel. Pendiri rumah mode Chanel itu diketahui pernah bekerja untuk Hitler dan
menjadi mata-mata Nazi saat Perang Dunia II.
Mendukung pernyataan tersebut, mereka memperlihatkan bukti berupa surat keanggotaan Abwehr, agensi intelijen militer rahasia Adolf Hitler, dengan nama Coco Chanel. Dikatakan pula, nomor keanggotaan Chanel di organisasi mata-mata tersebut adalah F-7124.
Surat tersebut dipublikasikan melalui siaran dokumenter berjudul “L'Ombre d'un Doute” di sebuah stasiun televisi Prancis.
Selain Chanel, siaran dokumenter tersebut juga menyebutkan beberapa nama pesohor yang dicurigai sebagai agen rahasia Nazi, termasuk penyanyi Edith Piaf dan Maurice Chevalier, juga pemain drama Sacha Guitry.
Dalam surat keanggotaan itu, disebutkan bahwa nama samaran Chanel ketika bekerja untuk Nazi adalah “Westminster”, yang mengacu pada kisah perselingkuhan Chanel dengan Duke of Westminster di tahun 1920.
Dilansir Daily Mail, siaran dokumenter itu menceritakan Chanel terlibat dengan Nazi pada era kejatuhan tentara Prancis di tahun 1940. Chanel kembali ke Prancis dan tinggal di Ritz Hotel, yang dicurigai sebagai markas Nazi di Prancis.
Tidak hanya itu, Chanel juga diketahui terlibat perselingkuhan dengan perwira Gestapo Baron Hans Gunther von Dincklage, yang membuat namanya semakin intim dengan Nazi. Chanel juga pernah dikirim ke Madrid pada 1943 guna mengumpulkan informasi dari Winston Churchill, yang pada waktu itu tengah melakukan kunjungan kenegaraan.
Adapun seluruh informasi rahasia tersebut didapatkan dari pusat data Kementrian Pertahanan Prancis yang telah tersimpan selama lebih dari 70 tahun.
Selain itu, dikatakan Chanel juga menggunakan pengaruh kedekatannya dengan Nazi guna mengembangkan industri parfum miliknya.
Mendukung pernyataan tersebut, mereka memperlihatkan bukti berupa surat keanggotaan Abwehr, agensi intelijen militer rahasia Adolf Hitler, dengan nama Coco Chanel. Dikatakan pula, nomor keanggotaan Chanel di organisasi mata-mata tersebut adalah F-7124.
Surat tersebut dipublikasikan melalui siaran dokumenter berjudul “L'Ombre d'un Doute” di sebuah stasiun televisi Prancis.
Selain Chanel, siaran dokumenter tersebut juga menyebutkan beberapa nama pesohor yang dicurigai sebagai agen rahasia Nazi, termasuk penyanyi Edith Piaf dan Maurice Chevalier, juga pemain drama Sacha Guitry.
Dalam surat keanggotaan itu, disebutkan bahwa nama samaran Chanel ketika bekerja untuk Nazi adalah “Westminster”, yang mengacu pada kisah perselingkuhan Chanel dengan Duke of Westminster di tahun 1920.
Dilansir Daily Mail, siaran dokumenter itu menceritakan Chanel terlibat dengan Nazi pada era kejatuhan tentara Prancis di tahun 1940. Chanel kembali ke Prancis dan tinggal di Ritz Hotel, yang dicurigai sebagai markas Nazi di Prancis.
Tidak hanya itu, Chanel juga diketahui terlibat perselingkuhan dengan perwira Gestapo Baron Hans Gunther von Dincklage, yang membuat namanya semakin intim dengan Nazi. Chanel juga pernah dikirim ke Madrid pada 1943 guna mengumpulkan informasi dari Winston Churchill, yang pada waktu itu tengah melakukan kunjungan kenegaraan.
Adapun seluruh informasi rahasia tersebut didapatkan dari pusat data Kementrian Pertahanan Prancis yang telah tersimpan selama lebih dari 70 tahun.
Selain itu, dikatakan Chanel juga menggunakan pengaruh kedekatannya dengan Nazi guna mengembangkan industri parfum miliknya.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar