Beberapa Teknik Mengambil Sidik Jari
Sidik jari bisa menjadi saksi kunci dalam pemecahan suatu
kasus, misalnya saja dalam suatu kasus bunuh diri, ditemukan sidik jari mayat
pada barang bukti berupa pisau. Dengan membandingkan dan melihat posisi sidik
jari dan posisi badan mayat, kita bisa menemukan opsi lain dari kasus bunuh
diri tersebut. Bisa saja itu merupakan kasus pembunuhan yang dibuat seolah-olah
menyerupai kasus bunuh diri.
Untuk itulah sidik jari bisa memainkan peranan penting dalam
mengungkap kenyataan suatu kasus, berikut adalah beberapa cara sederhana untuk
mengambil sidik jari :
Dengan penaburan bubuk tertentu (Dusting)
Teknik ini biasanya dipakai saat sidik jari
yang ditinggalkan berupa sidik jari laten, maksudnya adalah sidik jari menempel
pada permukaan benda yang halus, tidak kasar atau terlalu lembek .
Beberapa bubuk yang bisa dipakai oleh para
ilmuan forensik adalah :
a.
Serbuk hitam Sayuran : yaitu suatu serbuk karbon
yang mirip dengan bubuk pensil, bubuk ini digunakan pada kondisi permukaan
benda yang berwarna terang.
b.
Serbuk Alumunium : Tekstur bubuk ini putih halus
dan di gunakan untuk kondisi jika sidik jari menempel pada permukaan benda yang
berwarna Gelap.
c.
Serbuk Timah,
Cadmium, Tembaga
dan merkuri : zat-zat ini merupakan zat yang
bisa dengan mudah menempel pada sidik jari laten
d.
Flurosen : Zat ini memiliki nama lain Fosfor,
tujuannya adalah agar sidik jari bisa
bersinar dalam kegelapan.
Sebenarnya dengan cara sederhana sekalipun, misalkan dengan Bubuk Coklat
dan bedak sudah bisa mengambil sidik jari secara manual, hal ini di karenakan
sidik jari memiliki kandungan minyak hasil dari sisa metabolisme tubuh. Jika
sidik jari laten sudah terlihat, kita bisa mengambilnya dengan menggunakan
Isolasi bening dan menempelkannya pada permukaan yang ada sidik jarinya tadi,
dengan begitu kita sudah mendapatkan sample sidik jari.
Dengan menggunakan Zat-Zat Khusus
Zat-zat ini dipakai apabila Sidik jari
menempel pada permukaan benda yang tidak rata dan kasar, sehingga tidak
memungkinkan menggunakan cara pengambilan dengan metode sidik jari Laten. Zat-zat tersebut adalah :
a.
Cyanoarcrylate : zat yang bisa menguap dan menempel pada sidik
jari yang menjadikannya keras, sehingga sidik jari mudah untuk di Identifikasi.
b.
Ninhydrin :
adalah Zat kimia yang bereaksi dengan keringat dan minyak pada sidik jari untuk
menghasilkan gambar berwarna ungu. Zat ini sesuai untuk mengangkat sidik jari
dari kertas dan beberapa permukaan berpori, seperti kayu dan plester.
c.
Yodium :
dapat menampakkan sidikjari pada
permukaan kasar yang menyerap dan berwarna terang seperti kertas dan kain. Uap yodium bereaksi dengan minyak pada sidik jari dan mengubah sidik jari tersebut
menjadi berwarna coklat.
Sebagai contoh penerapan Metode ini adalah, ketika kita ingin membuktikan
adanya sebuah sidik jari yang tertinggal oleh seorang pelaku kejahatan di
kertas alumunium Foil yang secara tidak sengaja ditinggalkan oleh pelaku (kita
tahu bahwa kertas alumunium foil lazim digunakan sebagai pelapis makanan atau
barang serta pelapis bungkus rokok), kertas tersebut sudah kusut karena diremas
. Sekarang pertanyaannya, bagaimana caranya kita mengambil sidik jari tersebut
untuk membuktikan dugaan kita?
Yang kita perlukan hanyalah, sebuah lem super dengan kandungan
Cyanoarcrylate, contoh seperti lem AlCote* dan lem Koare* , dan sebuah toples
juga akan membantu.
Pertama : buka dan letakkan
kertas Alumunium foil tadi di dalam toples.
Kedua : bubuhi lem super
di sekitar kertas Alumunium foil
Ketiga : tutup Toples dan
biarkan zat Cyanoarcrylate menguap selama ±30
menit
Keempat : setelah selesai, kita akan mendapatkan
sidik jarinya.
Artikel yang cukup sedang menarik. hehe
BalasHapusTerima kasih
BalasHapusthis is awesome...bro
BalasHapus