Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2014

Inilah Ciri-ciri Flashdisk Palsu

Gambar
Dewasa ini, kehadiran flashdisk  sebagai media penyimpanan menyingkirkan disket yang lebih dulu ada, selain itu juga lebih diminati ketimbang CD-ROOM karena kepraktisannya.  'Jual flashdisk murah diobral'  pun tak sedikit terlihat menghiasi bagian depan atau header toko komputer, laptop ataupun aksesoris dari keduanya. Mereka membuatnya sebagai teaser  agar calon konsumen melirik dan akhirnya beli di toko mereka. Sah-sah saja hal itu dilakukan, tapi sebagai pembeli yang cerdas, kita harus cermat dan teliti agar tak tertipu dengan  flashdisk palsu  yang akhir-akhir ini marak beredar. Ciri-ciri Flashdisk Palsu : Posisi flashdisk.  Saat dicolok, flashdisk ori posisinya lurus dan tegas, tetapi tidak untuk flashdisk palsu, saat dicolok posisinya sedikit bengkok ke bawah / tidak lurus. Kapasitas Flashdisk.  Pada flashdisk KW (palsu), kapasitas yang tertera di kemasan tidak sesuai dengan kapasitas asli flashdisk. Misal di kemasannya tertulis 16 GB, tapi setelah dicek di

KRIDA TPTKP

Gambar
KRIDA TPTKP (Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara) A. Pengertian • Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan terjadi atau akibat yang ditimbulkan • Tempat – tempat lain yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dimana barang – barang bukti korban atau bagian tubuh korban ditemukan B. Prosedur tindakan pertama di TKP yang dilakukan 1. Tindakan terhadap korban a. Amankan data saksi/korban yang masih hidup 1) Ciri – ciri gejala masih hidup • Dapat bicara • Tidak dapat bicara tetapi hihup ada tanda – tanda lain bahwa yang bersangkutan masih hidup 2) Tanda – tanda masih hidup • Raba pergelangan tangannya apakah masih ada tanda–tanda lain bahwa yang bersangkutan masih ada denyut nadinya • Apakh masih ada pernafasan ( Chek dengan kaca dimuka mulutnya ) • Akomodasi mata masih bekerja bila disenter dengan lampu 3) Bila masih ada tanda – tanda kehidupan maka xsegera lakukan hal – hal sebagai berikut : • Beri tanda letak korban ssebelum yang bersangkutan diangkut dengan cara menggar

Sandi Vigeniere

Gambar
Sandi Vigenère dinamai untuk menghormati Blaise de Vigenère (gambar), sekalipun   Giovan Batista Belaso menemukannya sebelum Vigenère. Sandi Vigenère   adalah metode   menyandikan   teks   alfabet   dengan menggunakan deretan   sandi Caesar   berdasarkan huruf-huruf pada kata kunci. Sandi Vigenère merupakan bentuk sederhana dari sandi   substitusi polialfabetik . Kelebihan sandi ini dibanding sandi Caesar dan   sandi monoalfabetik   lainnya adalah sandi ini tidak begitu rentan terhadap metode   pemecahan sandi   yang disebut   analisis frekuensi . Giovan Batista Belaso menjelaskan metode ini dalam buku   La cifra del. Sig. Giovan Batista Belaso   ( 1553 ); dan disempurnakan oleh   diplomat   Perancis   Blaise de Vigenère , pada   1586 . Pada abat ke-19, banyak orang yang mengira Vigenère adalah penemu sandi ini, sehingga, sandi ini dikenal luas sebagai "sandi Vigenère". Sandi ini dikenal luas karena cara kerjanya mudah dimengerti dan dijalankan, dan bagi para