Case 4




Title     : A Litle Story Of Sri Sunarti
Level     : Medium
Genre     : Analisis, Logic
CM        : Don Petruck

Bogor, 15 Januari 1985.
Sri Sunarti telah tewas pagi ini, model cantik ibukota ini tewas dibunuh (atau setidaknya begitu menurut pihak kepolisian). Mayatnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di pinggir jalan raya Piere Tandean, Bogor. Menurut para saksi, pada pagi buta (sekitar pukul 3 pagi) sebuah mobil Ford Warna merah terlihat membuang sebuah karung di tempat kejadian (di dalam karung inilah mayat Sri ditemukan oleh seorang pemulung).
Pada awalnya polisi kesulitan memahami kasus ini,tidak ada satupun petunjuk yang tersisa, bahkan sidik jari pun sulit untuk ditemukan. Hampir saja kejadian ini menemani misteri lain yang tak terpecahkan (seperti kasus mayat terpotong tujuh di jalan Jenderal soedirman).
Tapi untungnya, polisi akhirnya berhasil menyelesaikannya. Selang seminggu setelah kejadian, Tukiman (34 thn), seorang penjual rokok di dekat TKP berhasil diringkus aparat. Dalam penyelidikan selanjutnya, pria bertato ini (Tukiman) mengaku membunuh korban karena kesal cintanya terus menerus ditolak korban. Alhasil, Tukiman pun dihukum penjara seumur hidup.

Sekarang pertanyaannya :
Benarkah Tukiman pelakunya, jika bukan dia, lalu siapa?

Jawaban
Mari kita berpikir dan menganalisa secara logis.
Jangan tertipu dengan konsep case ini yang tampaknya sederhana, sebuah kesederhanaan bisa saja mengandung sesuatu yang lebih dalam daripada kelihatannya.
Di dalam case ini, Tukiman bukanlah pelakunya.
Sebetulnya, ada dua kunci utama yang bisa digunakan untuk memecahkan case ini, yaitu:
1. Menurut kesakisan korban dibuang menggunakan sebuah mobil Ford. Jika Tukiman hanyalah seorang penjual rokok, bagaimana mungkin dia bisa membuang korban menggunakan mobil merek Ford? Ingat, mobil merek ini adalah mobil mahal yang harganya tidak mungkin bisa dijangkau oleh seorang yang bekerja sebagai penjual rokok di pinggir jalan.
2. Ada yang aneh mengenai penagkapan Tukiman, jika Tukiman bukan pelakunya, kenapa pihak kepolisian bisa gegabah menangkapnya?
Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita analisa waktu terjadinya kasus ini. Kasus ini terjadi pada tahun 1985, pada tahun ini Indonesia masih berada di bawah pemerintahan orde baru. Pada saat pemerintahan orde baru, faktanya sering terjadi kasus penangkapan seperti kasus Tukiman ini. Pada masa itu, banyak orang-orang sepeti Tukiman dijadikan semacam “kambing hitam” tanpa alasan yang logis atas kasus-kasus yang melibatkan anak pejabat atau petinggi di tempat kejadian (untuk contoh referensi silahkan cari di google info mengenai kasus Sum Kuning atau kasus-kasus sejenisnya).


Dari 2 kunci utama di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa Tukiman bukanlah pelaku pembunuhan ini, dia hanya dijadikan semacam kambing hitam oleh pihak-pihak tertentu. Pelaku pembunuhan ini kemungkinan besar adalah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan tindakan kepolisian, bisa saja pejabat tinggi, pengusaha, orang berpengaruh, atau yang lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa Teknik Mengambil Sidik Jari

Cara Mengembangkan Intuisi Seperti Sherlock Holmes

Grafologi